skip to main |
skip to sidebar
Dokumentasi Seputar Indonesia
SURABAYA - Kondisi Gunung Bromo fluktiatif. Meski belum ada tanda-tanda akan terjadi erupsi, namun masih sering terjadi gempa vulkanik dangkal.
Dari pengamatan pos pantau Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, pada Jumat (26/11/2010) dari pukul 00.00 hingga 12.00 WIB telah terjadi 50 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplituda 6 milimeter hingga 36 milimeter.
"Sedangkan gempa tremor masih tetap sekitar 1,5 hingga 5 milimeter dan status masih awas," kata Mulyono, pengamat Gunung Bromo, ketika dihubungi okezone.
Menurut Mulyono, gempa vulaknik di GUNUNG Bromo memang mengalami kenaikan dibanding sebelumnya. Hal itu, disebabkan karena ada kawah di Gunung Bromo yang tersumbat. Meski demikian belum ada tanda-tanda bahwa gunung tersebut akan terjadi erupsi. Sementara alat Electronic Distance Measurement (EDM) yang dipasang untuk mengukur kaldera Gunung Bromo belum bisa dilaporkan hasilnya.
"Sejumlah petugas dari tim analisa sedang mengambil alat tersebut, sedangkan hasilnya belum bisa kami laporkan," kata Mulyono. Sedangkan kondisi visual Gunung Bromo, sore ini masih tertutup asap putih tipis setinggi 200 meter dari puncak kawah.
Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi gunung bromo terus meningkat. Berdasarkan pengamatan pos pantau pada Kamis kemarin, selama 24 jam telah terjadi 69 kali gempa vulkanik dangkal. Bahkan Dinas Kesehatan Probolinggo sudah menyiapkan 7.500 masker untuk dibagikan kepada warga menyusul adanya aktivitas Gunung Bromo.
By: Okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar